Pohon Apel

 Morfologi
• Habitus : pohon, tinggi 5 – 12 cm
• Habitat : Asia Tengah
• Akar : tunggang, putih kecoklatan
• Batang : bulat, tegak, berkayu, permukaan kasar, coklat
• Daun : tunggal, tersebar, lonjong / oval, tepi daun bergerigi teratur, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, daging daun agak tebal, kaku, mengkilat, pertulangan daun menyirip, panjang 9 – 14 cm, lebar 3 – 5 cm, hijau, permukaan lainnya coklat
• Bunga : bunga bertangkai pendek, bertandan dan pada tiap tandan terdapat 7 – 9 bunga, bunga apel tumbuh pada ketiak daun, mahkota bunga berwarna putih sampai merah jambu

• Buah : buah mempunyai bentuk bulat sampai lonjong, bagian pucuk buah berlekuk dangkal, kulit agak kasar dan tebal, pori-pori buah kasar dan renggang, buni, mengkilat, buah apel biasanya merah di luar saat masak (siap dimakan), namun bisa juga hijau / kuning, dagingnya keras, ada banyak bibit di dalamnya
• Biji : pipih, panjang sekitar 1 cm, berkeping dua, masih muda putih setelah tua hitam



Anatomi
  Bunga :
Stigma terdapat pada 2 stilus yang saling menyatu pada setiap bagian dasarnya. Stilus tersebut bertipe solid dengan pusat jaringan transmisi yang polennya tumbuh secara interselular. Ginoecium apel dipercaya menjadi syncarpous yang tidak sempurna dan setiap karpela terdiri dari dua ovula yang berpotensial membentuk dua biji atau sepuluh biji per buah.
                                                                   
Daun :
Pada daun apel terdapat bagian-bagian:
  • Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
  • Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
  • Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
  • Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
  • Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, apel  juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Biji :
Pada biji apel terdapat kulit biji (cuticle). Cuticle ini terdapat pada sela-sela kalaza dan membentuk jalan translokasi nutrient. Dinding sel kalaza mungkin berhubungan dengan perbedaan pola distribusi penyimpanan senyawa dan dengan control gerakan nutrient. Keterlambatan dan perkembangan variasi embrio biji pada buah berbiji berhubungan dengan perubahan pola penyimpanan substansi dan translokasi embrionya.


Batang :
Pada batang apel terdapat:
v  Kulit luar yang terdiri dari selapis sel-sel, antarsel tidak terdapat. Bagian muka dindingnya lebih tebal. Dinding luar, kutikula, diliputi semacam bahan gabus yang disebut cutine.
v  Parenkim yang berdinding tipis untuk pemasukan gas, terutama zat asam yang digunakan untuk bernapas
v  Ikatan pembuluh yang sejajar dengan muka batang. Jaringan yang lebih dalam disebut empulur, yang ada di arah luar dinamakan kulit pertama. Jaringan yang menghubungkan empulur dan kulit pertama disebut jari-jari empulur.


Akar :
Pada akar apel terdapat bagian-bagian:
o   Kulit luar (epidermis) yang terdiri dari selapis sel-sel dan di antara sel-sel itu tak terdapat antarsel. Dinding selnya tipis dan mudah memasukkan air.
o   Kulit pertama terdiri dari sel-sel berdinding tipis, di antaranya terdapat antar sel berjumlah banyak yang berguna bagi pertukaran gas.
o   Endodermis yang merupakan lapisan batas antara kulit dan bagian pusat (tengah). Di dalam dindingnya yang melintang ke bagian tengah terdapat bahan gabus hingga tak dapat kemasukan air. Dinding endodermis yang sejajar dengan bagian tengah tidak mengandung gabus dan tidak merintangi jalannya air.
o   Silinder pusat (bagian tengah) yang memiliki pembuluh sebagai bagian terpenting. Ikatan buluh kayu yang tersusun seperti jari-jari, letaknya bergiliran dengan ikatan buluh tapis; diantaranya terdapat parenkim. Akar cabang muncul dari lapisan luar silinder pusat sehingga harus menembus endodermis dan kulit pertama.



Ø  Buah :
Sebagian besar dari jaringannya berasal dari dasar bunga yang mencekung sehingga apel termasuk dalam buah semu.

Fisiologi
            Apel merupakan tanaman C3, yaitu tanaman yang fiksasi karbon awal melalui rubisko, enzim siklus Calvin yang menambahkan CO2 pada ribulosa bisfosfat dan produk fiksasi karbon organik pertama ialah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat. Tanaman ini memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus Calvin. Yang membuat keadaan ini memburuk, rubisko dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2. Karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisko menambahkan O2 pada siklus Calvin dan bukannya CO2. Produknya terurai, dan satu potong, senyawa berkarbon-dua, dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon-dua menjadi CO2. Proses ini disebut fotorespirasi karena proses ini terjadi dalam cahaya (foto) dan mengkonsumsi O2 (respirasi). Akan tetapi, tidak seperti respirasi seluler, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP. Dan tidak seperti fotosintesis, fotorespirasi tidak menghasilkan makanan. Sebenarnya, fotorespirasi menurunkan keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organic dari siklus Calvin.
Daun apel digunakan sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis karena apel termasuk autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun apel juga berfungsi sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi

Kandungan kimia
ü  Senyawa pektin, kulit buah mempunyai rendemen pektin yang lebih besar dibanding daging buah
ü  Kalium
ü  Karotenoid
ü  Kalori 58 kalori
ü  Protein 0,3 gram
ü  Lemak 0,4 gram
ü  Karbohidrat 14,9 gram
ü  Kalsium 6 mg
ü  Fosfor 10 mg
ü  Besi 0,3 mg
ü  Vitamin C 5 mg
ü  Vitamin B1 0,04 mg
ü  Vitamin A 90 SI
ü  Air 84,1 gram
ü  Quercetin

Khasiat
·         Kulit : untuk menguatkan tubuh
·         Buah :
       Adanya kalium / potassium serta pektin yang tinggi dalam apel, menjadikan buah ini sangat bermanfaat untuk mencegah stroke, serta mengurangi kadar gula dan kolesterol darah (yang bermanfaat bagi penderita kencing manis dan jantung koroner). Makin merah warna apel makin tinggi zat kalium yang dikandungnya.
         Kalium ini adalah jenis mineral yang mampu mengatur detak jantung. Dengan kondisi itu maka tekanan darah ikut teratur pula.
           Selain itu buah apel juga bisa diolah menjadi cuka sari apel yang bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxeemia alias keracunan dalam peredaran darah dan mencegah obesitas.
       Cuka apel ini merupakan sumber serat terlarut paling baik, yang tak mengandung kolesterol, lemak, dan natrium. Kandungan pektin efektif menekan kolesterol jahat penyumbat pembuluh darah (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) tinggi, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Cuka apel tak berefek samping bila dikonsumsi berlebihan. Sebab, darah resisten terhadap asam. Kelebihan asam akan dibuang. Sebaliknya, darah reaktif terhadap basa. Artinya pH darah akan naik bila terdapat gizi yang bersifat basa. Kondisi darah cenderung basa memudahkan tubuh terserang penyakit.
       Selain itu juga terdapat kandungan karotenoid yang merupakan sumber vitamin A, berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.
     Apel mengandung Quercetin, zat antioksidan yang mengandung anti-inflammatory, yang bermanfaat mengeluarkan radikal bebas dari tubuh kita.
        Kandungan asam yang sangat tinggi baik bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kulit khususnya
          Jus apel dapat mencegah gangguan jantung dan mencegah pengubahan lemak menjadi kolesterol di dalam darah


Taksonomi
Kingdom : Plantae
Division   : Magnoliophyta
Class        : Magnoliopsida
Order       : Rosales
Family      : Rosaceae
Subfamily: Maloideae
Genus      : Malus
Species     : M. domestica

Nama binomial: Malus domestica
Nama indigo   : pohon apel

0 komentar:

Catatan ini adalah tempatQu melahirkan tulisan yg beruntaikan kata-kata yg Qu anggap sebagai corat-coret iseng belaka, semoga coretanQu ini bisa dijadikan sebagai penyambung silaturahmi antara kita oleh karena itu, hayu gabung di catatanQu ini agar kita bisa lebih dekatan>...

Followers